angkaberita.id

Kota-kota Hedonis Dunia? Urusan Dapur Dan Ongkos Gunting Rambut Jadi Ukuran

pemandangan singapura dari puncak menara kawasan kota vertiakl meisterstad di batam. proyek properti keluarga habibie dengan pollux international/foto via ekonomi.bisnis.com

Kota-kota Hedonis Dunia? Urusan Dapur Dan Ongkos Gunting Rambut Jadi Ukuran

angkaberita.id – Berstatus sebagai raksasa perekonomian dunia, hubungan Amerika Serikat dengan China, termasuk selama musim pandemi COVID-19 ibarat kucing dan tikus. Tak pernah benar-benar akur, apalagi urusan dagang.

Perang dagang keduanya, praktis hanya mereda setelah pandemi COVID-19 menghajar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, masing-masing urutan pertama dan kedua, hingga babak belur. Kendati secara ekonomi keduanya jauh meninggalkan pesaing eropanya, namun urusan kota termahal justru Singapura mengalahkan keduanya.

Ukurannya sederhana, seperti ditulis visualcapitalist, seberapa banyak uang didapat setiap orangnya di kota itu, dan belanja apa mereka dengan uang di kantongnya itu. Kenapa urusan belanja menjadi ukuran? Sederhana saja, itu menjadi ukuran seberapa mahal biaya hidup di kota bersangkutan.

Nah, ukuran inilah akhirnya menentukan kota mana menjadi termahal di dunia, kota mana tergusur dari daftar, serta kota mana menjadi pendatang baru di klub itu. Indikatornya tak jauh dari nilai tukar mata uang, pertumbuhan penduduk dan aktivitas pasar dalam pengertian ekonomi.

Berdasarkan riset The Economist seperti dilansir VisualCapitalist, dari 133 kota di sekujur dunia, terdapat 10 kota paling mahal dan sebagian besar berserak di Asia. Riset dilakukan hingga akhir 2019, jauh sebelum pandemi COVID-19 meledak. Berdasar riset itu, biaya hidup perkotaan tahun 2020 di dunia secara rata-rata turun 4 persen dibanding periode sebelumnya.

Sebagian besar akibat fluktuasi nilai tukar mata uang di 133 kota itu. Secara umum, sebaran kota termahal di dunia terkonsentrasi di dua benua saja, yakni Asia dan Eropa, dengan benua lainnya, semisal Amerika tidak sesengit Asia dan Eropa.

Dan tahun ini kali kedua, selama 30 tahun terakhir The Economist merilis daftar kota termahal, tiga kota di Asia selalu menjadi segitiga termahal di dunia. Kali ini, Singapura, Hongkong dan Osaka bersama-sama di urutan pertama. Bedanya kini, Osaka sebagai pendatang baru di daftar terpuncak.

Singapura, juga negara kota, bersama kedua jiran utaranya memuncaki daftar, dengan skor sama-sama 102. Negeri Tumasik, dalam bahasa Inggris Temasek, itu jauh meninggalkan kota berstatus negara kota lainnya, seperti Monako. Bahkan, kota Grace Kelly aktris Holywood menemukan cintanya, itu juga tak masuk dalam daftar 10 kota termahal tahun 2020.

Baru kemudian, New York, Paris, Zurich dan sebagainya. Uniknya, nyaris tak ada kota di Jerman masuk dalam daftar, meskipun berstatus sebagai negara terkaya di benua Eropa.

Bahkan, dibanding Swiss, kota di Jerman bisa dibilang “tak semahal” Swiss. Buktinya, selain Zurich juga Jenewa, meskipun Zurich secara kebudayaan tak ubahnya Jerman, setidaknya secara bahasa.

Naik empat peringkat dari tahun sebelumnya, Osaka kini menjadi kota termahal di dunia. Kota terbesar ketiga di Jepang, berdasarkan jumlah penduduk setelah Tokyo dan Yokohama,.

Secara ekonomi Osaka merupakan pesaing tersengit Tokyo, masing-masing urutan satu dan kedua. Namun dalam daftar ini, Osaka mengalahkan Tokyo. Ibukota Negeri Matahari Terbit itu bertengger di urutan 9 dari 10 kota termahal dunia.

Osaka dikenal sebagai hub industri keuangan dan sarang bisnis rintisan (starts up). Dibanding Singapura dan Hongkong, biaya real estate di Osaka jauh di bawahnya. Namun urusan mobil, tak ada lawan Negeri Singa.

Karena luas kotanya terbatas, memiliki mobil di Singapura benar-benar keistimewaan. Bayangkan, Volkswagen Golf harganya 110.000 dolar Amerika, padahal di Norwegia dijual seharga 44.000 dolar Amerika.

Di Hongkong, ukuran kekayaan secara kasaran, dapat dilihat dari kepemilikan properti. Kenapa? Pasar properti di Hongkong tercatat paling mahal di dunia, bahkan bagi orang bergaji tinggi sekalipun kesulitan memiliki hunian sendiri. Bagaimana dengan Osaka? Tak hanya industri teknologi informasi, Osaka juga kotanya penggila goyang lidah.

Osaka merupakan surganya pecinta kuliner, dengan sejumlah menu spesialnya. Namun, anehnya Osaka justru dikenal paling mahal harga barang kebutuhan dapurnya.

New York, bukan mobil atau belanjaan dapur paling mahal. Justru, biaya gunting rambut termahal di kota berjuluk Apel Besar itu. Di sini, sekali pangkas rambut khusus perempuan, bisa habis 210 dolar Amerika.

Tiga kota di eropa, yakni Paris, Zurich dan Jenewa bertahan di daftar sekaligus mempertahankan tradisi eropa menjadi langganan kota termahal di dunia. Bahkan, tahu ini kastanya naik dibanding kondisi 10 tahun lalu. Hanya saja, kali ini 31 dari 37 kota termahal dunia asal eropa terpaksa turun peringkat.

Sebagian akibat turunnya biaya hidup di kota itu, sebagai dampak dari tertekannya nilai tukar euro terhadap dolar Amerika. Melengkapi persaingan kota Asia dan Eropa, ialah New York dan Los Angeles di Amerika dan Tel Aviv di Timur Tengah. (*)

Bagikan
Exit mobile version