angkaberita.id

COVID-19 Kacau Balaukan Italia: Pesta Pernikahan Dilarang, Acara Pemakaman Terkatung-katung

serangan covid-19 kacau balaukan kehidupan sosial di italia. pemerintah menutup kafe-kafe, melarang pesta pernikahan dan acara pemakaman. seorang polisi berjaga saat karantina kota/foro andrew fasani/epa via aljazeera.com

COVID-19 Kacau Balaukan Italia: Pesta Pernikahan Dilarang, Acara Pemakaman Terkatung-katung

angkaberita.id– Penyebaran wabah COVID-19 atau virus corona ke sekujur dunia benar-benar bikin kelimpungan banyak pihak. Tak hanya menggerus perekonomian, wabah virus mematikan itu juga perilaku sosial di sejumlah negara seiring dengan karantina terhadap sejumlah kota menangkal sebaran.

Setelah China, kini Italia juga menyusul Korea Selatan dengan menutup sejumlah kota diduga episentrum wabah mematikan itu. Karantina kota di Italia bahkan mengakibatkan 60 juta penduduknya praktis harus tinggal di rumah.

Mereka nekat tanpa memiliki alasan jelas keluar dari isolasi kota, selain terancam hukuman penjara juga bakal mendapatkan denda. Interaksi sosial di Negeri Pizza juga kian terbatas dan mengecil, hanya di lingkungan keluarga saja seiring penutupan tempat usaha seperti toko, kafe dan sebagai, dengan pengecualian toko sembako.

Pemerintah juga menghentikan sementara Liga Serie A, dan transaksi keuangan demi menekan penyebaran COVID-19. Kabar terakhir, virus itu telah menjangkiti petinggi politik di sana, termasuk Presiden Provinsi Lazio sekaligus Ketua Partai Demokrat Italia, Nicola Zingareti.

Perubahan sosial paling mengejutkan tentu saja pelarangan pesta pernikahan dan acara pemakaman. Aljazeera dalam laporan terbarunya menulis, seorang keluarga warga Napoli mengiba melalui media sosial agar jasad saudarinya segera dapat dimakamkan setelah lebih dari 36 jam tertahan di rumah.

Pemicunya, pihak jasa pemakanan setempat menolak mengambil jenazah perempuan yang dikabarkan meninggal akibat virus corona itu, meskipun pihak keluarga mengonfirmasi sebelum meninggal perempuan di Napoli itu memiliki riwayat sakit lainnya.

Bersama China, Italia merupakan episentrum COVID-19. Bahkan, kematian akibat serangan virus itu tertinggi kedua setelah China. Data terbaru, hingga Rabu (11/3/2020) pukul 03.15 GMT, jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di sekujur dunia sebanyak 4.298 jiwa.

Jumlah korban meninggal di Italia sebanyak 631 orang, terjadi penambahan 168 jiwa dalam sehari kemarin. Jumlah kasus infeksi terbaru sebanyak 119.205 positif, dengan penambahan infeksi baru terbanyak di Italia, yakni 977 kasus. Sehingga total hingga kemarin, di Italia infeksi COVID-19 menjadi 10.149 kasus, terbanyak kedua setelah China.

Tak hanya Italia, kasus COVID-19 di tanah air juga bertambah. Per Selasa (10/3/2020) terjadi penambahan 8 kasus baru di tanah air, sehingga total terdapat 27 kasus sejak kali pertama dikonfirmasi pemerintah pada 1 Maret 2020, COVID-19 berjangkit di tanah air.

Mengutip laporan detik.com, dari 27 kasus itu sebagian besar, secara psikografis, berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 pasien, 4 kasus tidak disebutkan data jenis kelaminnya, yakni pasien kasus 3-6. Dan selebihnya berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan kelompok usia, sebagian besar di usia di atas 50 tahun. Berdasarkan kewarganegaraan, sejauh ini terdapat 3 WNA.

(*)

Bagikan
Exit mobile version