angkaberita.id

Psikologi Dompet Digital, Kenapa Orang Keranjingan Pakai Transaksi?

transaksi uang elektronik di tanah air selama hampir 10 tahun terakhir melesat hingga 131 kali lipat seiring sosialisasi keuangan inklusif/foto via finance.detik.com

Psikologi Dompet Digital, Kenapa Orang Keranjingan Pakai Transaksi?

angkaberita.id – Selain sektor perbankan, prospek bisnis tertinggi di tanah air ialah ekonomi digital khususnya sektor keuangan berbasis teknologi alias fintech. Bisnis dompet digital semisal, Gopay mencatatkan diri sebagai aplikasi paling banyak dipakai.

Seperti ditulis Katadata mengutip riset DailySocial bertajuk Fintech Report 2019, terungkap dari total 651 responden sebanyak 83,3 persen mendaku memakai Gopay sebagai aplikasi dompet digital mereka.

Setelah Gopay, OVO menempel ketat dengan persentase penggunanya 81,4 persen. Dana, LinkAja, dan DOKU mengekor di urutan berikutnya, masing-masing, dengan pengguna sebanyak 68,2 persen, 53 persen dan 19,7 persen.

Sebagian besar responden, dalam survei itu, memilih masing-masing dompet digital lantaran percaya dengan produknya, yakni 81,6 persen. Alasan lainnya ialah karena butuh (72,2 persen) dan bermanfaat (72,9%).

Alasan lainnya, responden menjawab dompet digital mudah untuk digunakan dan menghemat waktu dengan persentase masing-masing sebesar 66,2 persen dan 32,8 persen.

Dompet digital bakal terus bertumbuh seiring tren transaksi uang digital alias e-money di tanah air terus meningkat tahun ke tahun. Katadata menulis, mengutip data Bank Indonesia per Oktober 2019, jumlah penduduk besar dan menyebarnya literasi keuangan inklusif disebut mendorong tumbuhnya transaksi uang elektronik di tanah air.

Sebagai perbandingan, tahun 2020 jumlah uang elektronik baru mencapai 7,9 juta unit, dengan transaksi sebesar Rp 693,47 miliar. Pada akhir September 2019, jumlah uang elektroniknya meningkat 31 kali lipat menjadi 257,1 juta unit, dengan transaksi sebesar Rp 95,75 triliun, alias berlipat 137 kali.

Dibanding tahun lalu, jumlah uang elektronik juga meningkat lebih dari setengahnya. Tahun 2018, tercatat uang elektronik sebanyak 167,2 juta unit. Pun, dengan transaksinya, tahun 2018 periode Januari-Desember sebesar Rp 47,2 triliun, tahun ini Januari-September telah membukukan transaksi hampir dua kali lipatnya.

(*)

Bagikan
Exit mobile version