angkaberita.id

Inilah Presiden ‘Langganan’ Majalah Time, Kenapa Trump Terobsesi Jadi Sampul Time?

presiden trump dalam salah satu sampul utama majalah time/foto via time.com

Inilah Presiden ‘Langganan’ Majalah Time, Kenapa Trump Terobsesi Jadi Sampul Time?

angkaberita.id – Tak ada presiden Amerika Serikat seantusias Donald Trump kalau berbicara menjadi laporan utama Majalah Time. Bahkan, suatu ketika Trump pernah membanggakan dirinya ke personel CIA dirinya paling banyak menjadi sampul utama majalah berpengaruh di Negeri Paman Sam itu. Istilah Trump, dirinya memecahkan rekor.

Belakangan, klaim Trump omong kosong belaka. Meskipun belakangan, dirinya memang kerap menjadi sampul halaman depan majalah itu. Setidaknya Trump telah 30 kali menjadi wajah depan di Majalah Time, namun dirinya masih jauh di bawah Presiden Richard M Nixon sebanyak 40 kali.

Nixon terkenal setelah mengundurkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat seiring upaya pemakzulan dirinya di Konggres pada dekade 1970-an. Namun dengan kontroversi dirinya seperti belakangan, juga kebiasaan Trump melawan arus, bukan mustahil dirinya bakal menyingkirkan Nixon sebagaoi presiden paling sering jadi laporan utama Majalah Time.

Tahun 2019 saja, Trump telah 5 kali diangkat Time menjadi sampul depan laporan utamanya. Bulan Juni dan Juli 2018, bahkan, Trump muncul di sampul utam selama tiga kali berturut-turut. Kali pertama menjadi sampul Majalah Time pada tahun 1989.

Berdasarkan riset Statista, merujuk pada Time Cover Store, hanya sedikit Presiden Amerika Serikat muncul di sampul utama Majalah Time dengan kondisi sama persis Trump. Belum genap empat tahun, juga bukan presiden kharismatis.

Biasanya, presiden itu menjabat dua periode, bahkan lebih seperti Ronald Reagan, Bill Clinton, Barrack Obama, George HW Bush. Kecuali, selama kepresidenannya identik dengan kontroversi atau polemik, persis seperti Trump sekarang.

Nixon contohnya, meskipun dirinya hanya 5,5 tahun, periode kedua belum tuntas keburu mengundurkan diri, menjadi sampul utama Majalah Time lantaran kontroversi Watergate dan pengunduran dirinya. (*)

Bagikan
Exit mobile version