Ibukota Baru RI: Sisi Kriminal, Bagaimana Keamanan Kalimantan Timur?
angkaberita.id -Nama Kecamatan Samboja dan Kecamatan Sepaku, dua kecamatan di Kalimantan Timur langsung melejit setelah diumukan Presiden Jokowi sebagai calon ibukota baru pengganti Jakarta.
Pro kontra seketika mencuat seiring pengumuman itu. Sebagai ibukota, selain infrastruktur fisik, calon ibukota juga memerlukan infrastruktur sosial berupa keamanan.
Lalu bagaimana potensi kriminal dan kerawanan di Kalimantan Timur? Laporan Katadata mengutip data BPS, Kalimantan Timur memiliki kerawanan kriminal tinggi dibanding provinsi lainnya di Bumi Kalimantan.
Merujuk Statistik Kriminal BPS, jumlah kejahatan di Polda Kaltim sepanjang tahun 2017 sebanyak 9.149 kasus, meningkat 2,9 persen dibanding tahun lalu.
Bahkan, dibanding tiga provinsi tetangga sesama di Kalimantan, Kaltim terbilang tinggi. Pun, dengan persentase penyelesaian kasusnya (crime clearance) terbilang semenjana, yakni 69,81 persen dari kasus dilaporkan.
Paling tinggi crime clearance di Kalimantan ialah Kalimantan Tengah sebesar 85,44 persen, Kalimantan Selatan 76,09 persen dan Kalimantan Barat 72,18 persen.
Polda Kalimantan Timur, selain Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, yurisdiksi hukumnya juga membawahkan Provinsi Kalimantan Utara.
Namun berbeda dengan tiga provinsi tetangga, Kalimantan Timur merupakan rantau tujuan anak negeri. Bukan hanya status provinsi terkaya di tanah air, sebagian berkat anugerah perut bumi, namun juga majemuknya struktur demografi di sana.
Kota Balikpapan dan Samarinda, duo metropolis di Kalimantan Timur, menjadi saksi bisu bergenerasi semut urbanisasi berburu denyut madu di jantung Negeri Borneo. (*)