Ibukota Baru RI: Kecamatan Samboja di Tepi Laut Lepas, Masuk Kawasan Bukit Soeharto
angkaberita.id – Presiden Jokowi secara resmi menetapkan ibukota baru Republik Indonesia berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur, terbagi sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara, Senin (26/8/2019).
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor memastikan, lokasi ibukota baru berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kedua kecamatan itu, menurutnya, berada dalam kawasan Bukit Soeharto. “Kawasan Bukit Soeharto namanya, di sebelah barat timurnya itu Samboja, sebelah baratnya Sepaku Semoi. Namanya di kawasan Bukit Soeharto,” ujar Isran seperti dikutip laman CNN Indonesia, Senin (26/8/2019).
Isran menambahkan, tak semua kawasan Bukit Soeharto menjadi bagian ibukota baru. Lokasi yang dijadikan ibukota menurutnya, hanya kawasan hutan produksi. “Tidak termasuk kawasan hutan lindung dan hutan penelitian Universitas Mulawarman,” jelasnya.
Berdasar data BPS, Kecamatan Samboja memiliki luas 1.045,90 kilometer persegi, bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Janan, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Muara Jawa.
Di selatan berbatasan dengan Selat Makasar dan barat berdempetan dengan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Jumlah penduduk sebanyak 63.128 jiwa, terdiri 33.471 laki-laki dan 29.657 perempan.
Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 19.326, terbagi dalam 287 rukun tetangga. Kecamatan Samboja tersebar dalam 4 desa dan 19 kelurahan. Secara ekonomi, Kecamatan Samboja juga berkembang, setidaknya merujuk jumlah hotel dan penginapan di situ.
Berdasar data tahun 2017, terdapat 7 hotel dan penginapan di sini, dengan jumlah kamar sebanyak 116 dan jumlah tempat tidur sebanyak 151. Paling banyak berlokasi di Kelurahan Sanipah sebanyak 3 unit. Nama hotel dan penginapan di antaranya Pelangi, Musafir, Gilang, Harapan, Sanipah Resort, Noname dan Dianalis.
Harga kebutuhan pokok seperti beras juga tak berbeda jauh dengan Tanjungpinang. Beras medium dijual dengan harga per kilogram Rp 10.000, sedangkan beras bengawan per kilo Rp 11.500, pada tahun 2017. (*)