angkaberita.id

Mata Uang Dunia, Kenapa Orang Berduit Suka Uang Dolar Amerika Bergambar Benjamin

pecahan uang 100 dolar Amerika ternyata paling banyak peminatnya di dunia, bahkan sirkulasinya lebih banyak di luar Amerika Serikat. foto ilustrasi pecahan 100 dolar amerika bergambar benjamin franklin, bapak pendiri amerika serikat/foto via 123rf.com

Mata Uang Dunia, Kenapa Orang Berduit Suka Uang Dolar Amerika Bergambar Benjamin

angkaberita.id – Saat lagu “It’s All About The Benjamins” populer tahun 1997 lalu, pecahan uang kertas 100 dolar Amerika belum bisa menandingi kepopuleran pecahan uang kertas 1 dolar dan 20 dolar berdasarkan jumlah sirkulasinya.

Namun 20 tahun kemudian, jumlah sirkulasi uang kertas 100 dolar Amerika seperti mengamini lirik lagu nyanyian rapper Puff Daddy itu. Uang kertas dolar bergambar Benjamin Franklin, bapak pendiri Negeri Paman Sam, tahun 2017 merupakan pecahan uang kertas terbanyak peredarannya di dunia.

Seperti ditulis Statista mengutip data IMF dari The Feds, bank sentral Amerika Serikat, uang kertas pecahan 100 dolar Amerika merupakan mata uang terbanyak beredar di dunia pada tahun 2017.

Jauh meninggalkan pecahan 1 dolar Amerika bergambar Presiden George Washington dan pecahan 20 dolar Amerika bergambar Presiden Andrew Jackson. Padahal tahun 1997, pecahan 100 dolar Amerika ketiga paling banyak peredarannya.

Menariknya, masih mengutip data itu, diperkirakan 80 persen di antara 13,4 miliar uang pecahan 100 dolar Amerika yang beredar, justru paling banyak beredar di luar Amerika Serikat. Sedangkan peredaran dolar Amerika dengan nilai pecahan selainnya, hanya 60 persen dari total 43 miliar uang pecahan dolar Amerika beredar tahun itu.

Lalu apa yang membuat uang pecahan 100 dolar Amerika begitu dipercaya pemilik uang di luar Amerika Serikat? Mengutip data sama, Statista menulis, ialah kondisi politik dan moneter di mana uang dolar itu banyak beredar. Sebagian besar kondisi politik dan monternya tak stabil. Sehingga uang dolar Amerika diburu.

Alasan lainnya, penyimpanan uang dolar Amerika pecahan besar sebagai jaminan nilai aset, stabilitas nilai aset yang dimiliki. Namun di mata Kenneth Rogoff, ekonom Universitas Harvard tak semata itu alasannya. “Penyimpanan uang dengan nilai pecahan tinggi kebanyakan buat menghindari pajak dan aturan, untuk aktivitas ilegal,” sebutnya.

Bahkan, dia menambahkan, banyak transaksi, semisal pembelian properti seperti rumah atau apartemen di sejumlah kota besar di dunia dilakukan dengan transaksi tunai, memakai uang berkoper-koper. “(Transaksi tunai) itu dilakukan bukan karena si pembeli takut bank tak ada duit,” ungkapnya. (*)

Bagikan
Exit mobile version