Bank Mandiri Bermasalah, Ini Nasib Nasabah Rekening Bertambah dan Terpakai
angkaberita.id – Seharian kemarin, Sabtu (20/7/2019) layanan Bank Mandiri bermasalah. Sejumlah nasabah mengeluhkan saldi rekeningnya mendadak berkurang, sebagian lagi kebingungan lantaran tiba-tiba saldo tabungannya bertambah.
Bank Mandiri bertindak cepat, sore harinya diklaim seluruh layanan kembali normal, termasuk normalisasi saldo nasabah telah tuntas kecuali 2.670 rekening bertambah saldonya. Rekening itu terpaksa diblokir lantaran terjadi transaksi dana bukan miliknya.
Bank Mandiri meminta kantor cabang memblokir rekening mereka dan menjelaskan alasannya melalui mutasi rekening. “Bahwa ini bukan dana mereka, sehingga harus dikembalikan” jelas Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri seperti dikutip Katadata, kemarin.
Meski demikian, Rohan menilai jumlah rekening diblokir tidak banyak. Hanya sebesar 10 persen total nasabahnya atau sekitar 1,5 juta nasabah. Rohan menjelaskan, perubahan drastis saldo sejak Sabtu pagi akibat sistem error.
Kejadian bermula saat bank proses tutup buku ruyin akhir hari. Nah, saat proses berlangsung, data nasabah dipindahkan ke back up server. Kemudian core server memproses transaksi di hari sebelumnya.
“Saat backup server itu dipindahkan kembali ke core server pagi tadi, terjadi error corrupt di datanya 10 persen nasabah,” kata Rohan. Hasil investigasi sementara, ada memory deffect atau cacat pada sistem perangkat keras (hardware) memori.
Ini menyebabkan saldo nasabah tertukar. Selain itu, menurut Rohan tercatat juga saldo nasabah menjadi berkurang. Memastikan pemicu tertukarnya saldo rekening nasabah, Bank Mandiri berjanji mengaudit sistem IT-nya.
Bahkan, jika menemukan ada ketidakberesan pada perangkat lunak atau peranti keras di sistem IT, Bank Mandiri tak sungkan menggantinya dengan vendor baru.
Seluruh layanan Bank Mandiri pulih pukul 15.30 WIB setelah normalisasi saldo dan pemblokiran 2.760 rekening tuntas. Layanan sebelumnya terganggu di antaranya internet banking, SMS banking, anjungan tunai mandiri (ATM), dan electronic data capture (EDC). (*)