Masuk Tiga Besar UNBK Jenjang SMP, Kepri Berkibar di Pentas Nasional
angkaberita.id – Nama Kepri berkibar di pentas nasional. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kepri masuk tiga besar provinsi dengan rerata nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP tahun ajaran 2018/2019 secara nasional.
Kepri mengungguli sejumlah provinsi besar seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Di level Sumatera, bahkan meninggalkan jauh Sumatera Barat, Bangka Belitung dan Riau.
Total hanya 9 provinsi saja dengan nilai UNBK di atas rerata nasional. Berdasarkan data Kemendikbud, rerata nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP se-Indonesia tahun ajaran 2018/209 sebesar 51,84 dengan empat mata pelajaran.
Kepri bertengger di peringkat ketiga dengan rerata nilai 59,18, hanya kalah dari Yogyakarta di peringkat pertama, sebesar 64,57. Kemudian DKI Jakarta dengan nilai rerata 60,71.
Peringkat ke-4 hingga ke-9 ialah ialah, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Bangka Belitung. Praktis, dari 34 provinsi di tanah air, kurang sepertiganya saja mampu melewati rerata nilai UNBK nasional.
Sedangkan 25 provinsi lainnya di bawah rata-rata nasional. Provinsi Sulawesi Barat memiliki rerata nilai terendah, yakni 42,6. Jumlah peserta ujian tahun ini mencapai 3,55 juta siswa dari 43.804 satuan pendidikan.
Berdasar data Pusat Penilaian Pendidikan, Kemendikbud, khusus di Tanjungpinang, rerata nilai UNBK jenjang SMP sebesar 57,47. Peringkat pertama SMP Djuwita dengan rerata nilai UNBK sebesar 77,75.
Menyusul di peringkat kedua ialah SMPN 1 Tanjungpinang (77,36). Urutan ketiga adalah SMP Islam Terpadu Al Madinah (74,45), peringkat keempat SMP Pelita Nusantara (71.45) dan mengunci di lima besar ialah SMP Negeri 5 Tanjungpinang, dengan rerata nilai UNBK sebesar 66,80.
Total terdapat 28 SMK di Tanjungpinang, dengan perincian 15 SMP negeri, 11 SMP swasta serta satu MTS negeri dan satu MTS swasta. Hari ini, Senin (1/7/2019), Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online dimulai, kendati di sejumlah daerah lainnya dihebohkan dengan zonasi. Namun sejauh ini keluhan serupa di Kepri belum terdengar. (*)