Penduduk Dunia: Lebih Banyak Si Mata Biru Atau Si Mata Coklat?
angkaberita.id – Selain menggambarkan kepribadian seseorang, kecantikan wanita konon juga dapat dilihat dari matanya. Namun tak ada yang menyadari mata ternyata tak sekadar mata.
Sebaliknya, seperti warna kulit, warna mata penduduk di dunia juga beragam. Kalau warna kulit identik dengan ras. Penjelasan geografis di baliknya banyak menjadi kajian kalangan akademisi di sekujur dunia.
Nah, selain warna coklat, mata penduduk dunia juga beragam. Warna lainnya ialah biru, kemudian hijau, ungu, abu-abu, hazel dan warna amber. Apa rahasia di baliknya? Warna apa paling mendominasi penduduk dunia?
Riset worldatlas menulis, warna mata ditentukan dua faktor, yakni pigmentasi di kornea dan caranya membiaskan cahaya ke mata. Faktor kedua, tentu saja gen. Seberapa banyak unsur melamin berada di dalam mata Anda.
Kian banyak melamin, kian gelap warna mata Anda. Namun demikian, pengecualian sejumlah individu, terutama mereka dengan kecenderungan warna mata berdasar biasan cahaya ke mata mereka. Kondisi ini terjadi lantaran terdapat dua lapisan dalam kornea.
Nah, warna mata tergantung lapisan mana yang membiaskan cahaya masuk ke mata. Sekitar 79 persen warna mata penduduk di dunia ialah coklat. Menyusul kemudian warna mata biru sekitar 8-10 persen.
Kemudian warna amber atau hazel yakni 5 persen. Mata hijau sekitar 2 persen. Paling jarang ialah warna mata abu-abu dan ungu, kendati bukannya tak ada. Mata coklat paling dominan di penduduk Asia Timur, Asia Tenggara dan Afrika.
Sedangkan mata biru, menurut riset Universitas Kopenhagen di Denmark terjadi akibat mutasi genetik sekitar 10 ribu tahun lalu. Benua Eropa memiliki penduduk dengan mata biru, persentase terbanyak penduduk Finlandia yakni 89 persen dari 79 persen tadi.
Mata Hazel sekitar 5 persen. Mata ini biasanya mengubah warna hijau menjadi coklat ayau biru. Bahkan, beberapa kasus malah mata terlihat warna-warni akibat panjang gelombang cahaya yang masuk ke mata. Kian panjang gelombangnya, kian dominan warnanya.
Kemudian mata amber, persentasenya sekitar 5 persen penduduk dunia. Pemicunya ialah pigmen warna kuning di mata, dikenal lipochrome. Pigmen ini membuat kornea membiaskan warna tembaga dan emas menjadi warna hazel.
Namun ini tak lazim di manusia, karena biasanya ditemukan di burung, ikan dan satwa peliharaan seperti anjing atau kucing dan sebagainya. Mata hijau, jangan salah kaprah dengan mata duitan. Meskipun jumlah juga hanya 2 persen.
Kebalikan dengan mata coklat, mata hijau akibat rendahnya melanin di mata, sedikit lipochrome, dan bayangan biru akibat sebaran Rayleigh saat pemantulan cahaya di mata. Ketika semuanya menjadi satu, hasilnya mata warna hijau. Biasanya di Eropa Tengah, Barat dan Utara.
Lalu mata abu-abu, meskipun kerap salah kaprah dengan mata hijau. Pemicunya juga sama yakni rendahnya melanin di mata. Paling banyak ditemukan di Eropa Timur dan Utara.
Kemudian mata merah, ini merupakan bentuk terparah kasus albinism akibat saking rendahnya melanin di mata, sehingga urat nadi pun terlihat. Namun mata merah paling langka ditemukan. (*)