angkaberita.id

Perang Dagang China-Amerika Memanas, Tiongkok Lawan Lewat Musik Karaoke

perang dagang amerika serikat dengan china terus memanas. melawan sanksi tarif, china tak hanya membalas dengan tarif tapi juga lewat lagu, melalui ajakan karaoke/foto via bbc.com

Perang Dagang China-Amerika Memanas, Tiongkok Lawan Lewat Musik Karaoke

angkaberita.id– Eskalasi perang dagang Amerika Serikat dengan China kian meningkat. Medan tempurnya juga meluas. Tak hanya sektor teknologi seperti pelarangan produk Huawei, namun juga sejumlah produk lainnya. China tak tinggal diam, mereka melawan. Uniknya, lewat lagu, melalui ajakan karaoke.

Bahkan, sejumlah jejaring media sosial di China telah diramaikan dengan sentimen perang dagang ini terbukti kian populernya sebuah lagu yang menggambarkan soal perang dagang yang dipicu langkah Presiden Donald Trump menaikkan tarif sejumlah produk impornya dari China.

Trade Wars demikian judul lagunya, ditulis seorang mantan pejabat China, lagunya menjadi sangat popular di aplikasi medsos WeChat pada Jumat pekan lalu, dan telah ratusan ribu kali dilihat. Kepopulerannya juga telah menginspirasi munculnya video musiknya.

Seperti dilansir laman BBC, Selasa (21/5/2019), lirik lagunya berisi kritikan keras terhadap langkah Negeri Paman Sam dan berjanji “mengalahkannya dengan cerdik”. China sejak lama akrab dengan lagu-lagu bernuansa propaganda.

Karaoke juga populer di sini, pemerintahan di Beijing paham betapa efektifnya lagu sebagai cara menyampaikan pesan. Pekan lalu, sang penulis lagu bernama Zhao Liangtian mengunggah lagu ciptaannya ke grup WeChat .

Seketika lagunya memancing penasaran pengguna medsos lainnya, seperti WA. Selanjutnya video musik lagu itu langsung viral. Video musiknya sendiri berdurasi tiga menitan. Sekilas konsep videonya mirip film propaganda anti Jepang, Tunnel Warfare, dan lagu yang terdengar seperti mars militer.

“Saya memilih Tunnel Warfare karena situasinya mirip yang terjadi sekarang,” jelasnya kepada Bloomberg News, merujuk perang dagang. “Sejak pecah perang dagang, saya meras perlu melakukan sesuatu,”kilahnya.

Dia lantas mengadopsi sejumlah liriknya disesuaikan dengan konteks perang dagang China-Amerika Serikat yang terus memanas. Trade Wars bukanlah kali pertama lagu menjadi alat promosi China saat bersengketa dengan negara lain.

Dalam catatan BBC, setidaknya ada sejumlah lagu yang digunakan menggambarkan sikap China seperti lagu ‘For Your Attention’ yang telah dibagikan lebih dari 800 ribu kali pada akhir Mei lalu.

Versi resminya menampilkan lima anggota boyband bernyanyi mengungkapkan kebanggaan mereka terhadap China dan produk-produknya.

Pada Mei 2017, sebuah lagu rap banyak bahasa juga dirilis grup CD Rev dari Sichuan berjudul ‘No to the THAAD’, mengkritisi langkah Korea Selatan meminta Amerika Serikat memasang rudal anti rudal THAAD. (*)

Bagikan
Exit mobile version