Sat. Jul 27th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Banjir Tudingan Soal Tebar Jebakan Utang, China Sibuk Klarifikasi. Ini Pemicunya

2 min read

China panen tudingan tebarkan jebakan utang lewat proyek ambisiusnya, one belt one road. Yang Jiechi, Ketua Komite Luar Negeri PKC sibuk membantah/foto via kabar24.bisnis.com

angkaberita.id– Mesranya China dengan Italia mengundang kecurigaan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Bukan lantaran Italia negara dengan perekonomian ketiga terbesar di Eropa, namun juga pengaruh modal China berupa investasi.

Venezuela, Sri Lanka, Malaysia dan sejumlah negara di Afrika telah membuktikannya. Tak heran, China banjir tudingan tebarkan jebakan utang, termasuk melalui proyek ambisius One Belt One Road alias jalur sutra baru.

Seperti dilansir laman kabar24.bisnis.com, Sabtu (30/3/2019), China kembali membantah tudingan itu. Menurutnya, proyek itu tak pernah memaksa negara peserta berutang.

Itu dikemukanan Ketua Komite Hubungan Internasional Partai Komunis China Yang Jiechi lewat People’s Daily sebagai respons terhadap tudingan komunitas internasional bahwa proyek Belt and Road adalah perangkat geopolitik yang akan menjebak negara partisipan ke dalam tumpukan utang.

“Ini jelas kali memperlihatkan kurangnya objektivitas dan pemahaman yang adil mengenai inisiasi Belt and Road. Ini salah paham, salah penilaian, dan bahkan prasangka buruk,” tulis Yang, yang juga mantan Menteri Luar Negeri dan Ambassador untuk Washington, seperti dikutip Reuters, Sabtu (30/3/2019).

Adapun proyek Belt and Road adalah inisiatif Presiden China Xi Jinping untuk kembali membangun jalur sutera yang menghubungkan China dengan Asia dan Eropa lewat sejumlah pembangunan infrastruktur.

Namun, inisiatif itu dinilai kontroversial oleh berbagai negara barat, khususnya Amerika Serikat. Washington menilai proyek Belt and Road itu merupakan upaya China

untuk memperkuat posisinya di luar negeri dan menjebak negara-negara partisipan untuk berutang lewat proyek yak tidak transparan. AS pun semakin kritis setelah Italia memutuskan untuk bergabung dengan proyek tersebut pada bulan ini, setelah Xi berkunjung ke Roma.

China pun berulang kali menyampaikan bahwa Belt and Road merupakan promosi bentuk kerja sama. “Belt and Road itu terbuka, inklusif, dan transparan. Ini tidak memainkan permainan geopolitik. Ini juga tidak terkait dengan ekslusi atas kelompok eksklusif,” imbuh Yang. (*)

Bagikan