Thu. Apr 18th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Internet Lelet, Tapi Orang Indonesia Sanggup Habiskan Sepertiga Hari di Depan Internet. Ada Apa?

2 min read

diam-diam orang indonesia menghabiskan waktu 8 jam lebih alias sepertiga hari di depan internet. pertanda kecanduan internet?/foto pixabay.com

Internet Lelet, Tapi Orang Indonesia Sanggup Habiskan Sepertiga Hari di Depan Internet. Ada Apa?

angkaberita.id – Diam-diam internet telah menyita sepertiga rutinitas keseharian orang Indonesia. Bahkan, di level dunia, hanya empat negara saja sanggup menandingi kebiasaan orang Indonesia, yakni Filipina, Brazil, Thailand dan Kolombia dalam berselancar di dunia maya.

Setidaknya merujuk data Global Digital Report 2019 dari HootSuite dan We Are Social. Seperti ditulis Katadata, mengutip laporan itu, orang Indonesia berada di urutan kelima dunia dalam soal lama penggunaan internet alias ngenet.

Warga Indonesia rata-rata sanggup menghabiskan waktu selama 516 menit, atau 8 jam 36 per hari, berselancar di dunia maya. Di level Asia, hanya orang Filipina dan Thailand yang mengalahkan kebiasaan ngenet ini.

Di negeri bekas jajahan Spanyol ini, warga sanggup bertahan di depan internet selama 602 menit alias 10 jam 2 menit, hampir setengah hari.

Brazil berada di peringkat kedua paling kecanduan internet di dunia, dengan lama waktu di depan internet 569 menit, alias 9 jam 29 menit per hari.

Thailand di peringkat ketiga dunia, selama 551 menit atau 9 jam 11 menit durasi ngenet per harinya. Kolombia berada di peringkat empat dunia, lama waktunya rerata per hari ialah 540 menit, alias 9 jam per harinya.

Selain Indonesia, negara tetangga yang menduduki jajaran 10 besar adalah Filipina, Thailand, dan Malaysia. Filipina didaulat sebagai negara dengan masyarakatnya yang paling lama menggunakan internet, yaitu selama 602 menit atau 10 jam 2 menit.

Ironisnya, kelima negara ini justru bukan negara dengan koneksi internet tercepat di dunia, begitu juga dengan penetrasi internetnya belum menjangkau sedalam negara lainnya di dunia terhadap warganya.

Mengutip Statista, berdasar tes laboratorium kurun 2017-2018, negara dengan akses internet tercepat di dunia ialah Singapura, dengan kecepatan akses unduh per detiknya sebesar 60,39 Megabits Per Second (Mbps)

Kemudian Swedia 46,00 Mbps. Denmark 43,99 Mbps. Keempat dan kelima, masing-masing, Norwegia dan Romania, yakni 40,12 Mbps dan 38,60 Mbps.

Sedangkan China merupakan negara paling tinggi penetrasinya, mengutip riset Statista per 2017, tercatat sebanyak 829 juta pengguna. India di urutan kedua sebanyak 560 juta dan Amerika Serikat di urutan ketiga sebanyak 293 juta.

Berdasarkan bahasa, bahasa Inggris menjadi bahasa paling banyak digunakan saat ngenet, yakni 25,2 persen secara global. bahasa China di urutan kedua sebesar 19,3 persen, kemudian bahasa Spanyol sebesar 7,9 persen.

Katadata dalam risetnya mengonfirmasinya, di level Asean, penetrasi internet negeri kita masih di bawah Vietnam. Singapura negara dengan penetrasi internet tertinggi, yakni 84 persen dari penduduknya.

Thailand di urutan kedua sebanyak 82 persen. Tiga negara lainnya di lima besar ialah Malaysia, Filipina dan Vietnam. Masing-masing 80, 71 dan 66 persen jumlah penduduknya.

Indonesia penetrasi internetnya baru 56 persen, bahkan masih di bawah level dunia, yakni 57 persen. Begitu juga dengan akses internet. Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam menjadi empat besar negara di Asean tercepat akses internetnya.

Singapura kecepatan unduhnya 197,5 Mbps. Indonesia menurut riset Katadata, berada di urutan ke-123 dunia dna paling buncit di Asean, yakni 17,02 Mbps.

Boleh jadi, kebiasaan itu hanya terjadi dan mencandui orang di sejumlah kota besar saja, bukan sekujur negeri. Bagaimana dengan Anda? (*)

Bagikan